Jumat, 30 November 2012

Mudahkan urusan orang, maka Allah akan memudahkan urusan kita


Kamis, pagi-pagi sekali saya sudah harus berada di kantor untuk menunggu big boss karena harus menanda tangani banyak sekali surat-surat yang harus selesai pagi itu juga. Informasi dari supir beliau, bahwa beliau akan ke kantor terlebih dahulu sebelum mengikuti jadwal acara rapat di Grand Aston pada pukul 8.30 WIB. Alhamdulillah, setelah menunggu dan tidak ada kepastian apakah beliau akan mampir ke kantor dahulu, akhirnya rekan saya memberitahu bahwa pak kepala telah berada di ruang kerjanya. Padahal saat itu saya sudah merasa hopeless, tidak ada harapan lagi. 

Tentu saja saya bergegas menuju ruangan beliau sambil membawa semua berkas-berkas yang akan di tanda tangangi. Alhamdulillah, semua surat-surat pun ditanda tangani oleh beliau sambil saya menjelasan  maksud dari masing-masing surat. Kemudian surat-surat tersebut saya teruskan ke rekan kerja untuk urusan selanjutnya yang juga berjalan lancar, tanpa hambatan berarti sehingga keberangkatan saya dan rekan-rekan menuju Batam dapat berjalan sesuai dengan rencana
 
Jumat siang, saat  sedang coffee break pada sebuah acara yang diselenggarakan di Batam, saya dan beberapa rekan kantor sempat ngobrol-ngobrol tentang kemudahan-kemudahan yang saya dan rekan-rekan alami  dalam perjalanan ke Batam kali ini. Mengingat ada  kerjaan penting yang harus saya selesaikan kemarin (kamis) sebelum kami berangkat ke Batam siang harinya. 

Sesampainya di Batam kami juga mendapat kemudahan demi kemudahan yang dimulai dari penjeputan di bandara oleh kerabat salah seorang rekan kerja. Kemudian dengan budi baik seorang supir taksi yang  tidak mematok harga tertentu bersedia mengantar kami belanja di Nagoya dan melihat-lihat kehidupan malam di Batam sekaligus bertindak sebagai guide kami malam itu.  Perjalanan ke Batam sudah yang kesekian kalinya buat saya, namun ini merupakan yang pertama kalinya bagi  beberapa rekan.

Setelah mengungkapkan kemudahan yang saya alami  Kamis kemarin, seorang staf saya berkomentar " Kan selama ini  ibu sering memudahkan urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkan urusan ibu."
Saya terdiam sesaat, karena tidak menduga akan mendapat mendapat jawaban seperti itu. 

Terlintas di pikiran, bahwa selama ini saya hanya berusaha untuk melakukan pekerjaan dengan baik, membantu memberi informasi yang dibutuhkan dengan selengkap mungkin sehingga meringankan pekerjaan orang lain, mengupayakan agar rekan-rekan saya terutama yang bergolongan rendah bahkan staf honor agar dapat merasakan perjalanan  dengan menggunakan pesawat terbang. Sekedar hanya ingin berbagi kebahagian, membuat mereka bisa merasakan pengalaman lain yang selama ini hanya berada dalam angan-angan mereka. 

Ada rasa miris dalam hati saat beberapa waktu lalu ada staf yang berkata, " Bu, kalau  boleh saya ikut lah tugas ke Jakarta, saya belum pernah naik pesawat terbang."  
Saat itu, karena kondisi saya tidak dapat memenuhi permintaannya, tapi hal itu menjadi catatan saya sehingga saat ada tugas ke Batam sayapun mengajaknya untuk ikut serta.

Jumat ini, saya mendapat pelajaran yang sebenarnya tidak baru namun saya diingatkan kembali melalui perjalanan kali ini. "Bantulah memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusan kita."
Insya Allah .....
 

Jumat, @Sekupang Harbour, Batam (pkl. 13,.00 WIB)





Rabu, 28 November 2012

Bermain Ski Yuuuk .......

Bermain ski? Tidak pernah terlintas dibenak saya, mengingat saya tinggal di negeri tropis yang matahari bersinar hampir di sepanjang tahun kecuali di bulan-bulan yang berakhiran "ber ... ber.. ber". Namun saat berkunjung ke Beijing diakhir musim dingin, tanpa direncanakan akhirnya saya berkesempatan untuk mencoba bagaimana rasanya bermain ski. Dalam rangkaian perjalanan di Beijing mengunjungi "SNOW WORLD SKI PARK" memang merupakan salah satu agenda tour. Namun untuk mencoba bermain ski peserta telah diwanti-wanti terlebih dahulu akan dikenakan biaya tambahan sebesar 200 yuan yang diperuntukkan untuk menyewa alat perlengkapan ski saja tanpa pelatih.   



Lokasi bermain ski di Beijing



Awalnya saya ragu untuk ikut, tentu saja karena saya tidak memiliki pengetahuan tentang teknik bermain ski. Tapi karena rasa penasaran saya yang cukup kuat untu mencoba sesuatu yang baru, akhirnya sayapun memutuskan untuk ikut menyewa peralatan ski. Beberapa teman juga akhirnya ikut juga. Alex pemandu kami saat itu memberikan arahan singkat mengenai teknik-teknik dasar bermain ski, tetapi begitu memasuki arena ski, mengamati orang-orang yang sedang bermain ski juga menjadi modal belajar singkat saya.

Di konter penyewaan alat ski, saya diberi sepasang sepatu bot warna hitam terbuat dari plastik keras (ski boots) dan sepasang tongkat besi yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan (ski pole). Sebelum memasuki arena bermain ski, saya diberi lagi sepasang ski yang berupa besi panjang pipih yang harus dikenakan pada kaki. 


 Bergaya terlebih dulu sebelum memasuki arena ski




Seperti robot rasanya berjalan dengan memakai  ski boots, apalagi harus menyesuaikan diri dengan sepasang ski yang  tentu saja sangat tidak familiar dengan kaki saya.  Dengan susah payah setelah mencoba berkali-kali termasuk dengan cara mengamati orang-orang disekeliling, akhirnya saya pun bisa meluncur di arena ski, tetapi tentu saja melalui proses jatuh bangun berkali-kali. Untungnya, ada saja orang yang mau membantu saya untuk bangkit kembali. Yang paling susah ternyata saat hendak menghentikan laju sepasang ski yang berbentuk lancip itu.

Berikut bisa dilihat proses jatuh bangunnya saya bermain ski yang sempat diabadikan oleh seorang asisten pemandu tour kami. 


Saat telah berhasil meluncur di arena ski







Masih bisa melaju dengan aman 


Setelah beberapa saat dapat melaju dengan nyaman di arena ski, akhirnya sayapun jatuh juga karena tidak bisa menerapkan cara menghentikan laju sepasang ski yang saya pakai. Meski  jatuh berkali-kali, namun tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap mencoba, mencoba dan mencoba lagi. 


Akhirnya jatuh juga


Walaupun saya belum bisa bermain ski dengan baik, namun pengalaman bermain ski ini membuat saya senang karena memiliki pengalaman spesial. Tentu saja bisa menjadi modal buat saya jika mempunyai  kesempatan lagi untuk bermain ski dalam liburan mendatang. Insya Allah ...












Minggu, 25 November 2012

Saat Itu


Akhirnya saat itu datang juga

Saat aku tak lagi dalam anganmu

Saat aku tak lagi dalam pikiranmu

Saat dihatimu tak ada lagi ruang untukku

Saat rasa itu perlahan memudar

Saat aku mulai terlupakan, terabaikan

Saat yang paling aku takutkan dalam hidupku

Di saat kau mulai berpaling dariku

Jumat, 02 November 2012

BUKU KEHIDUPAN


Manusia seperti sebuah BUKU ...
Cover depan adalah tanggal lahir
Cover belakang adalah tanggal kematian
Tiap lembarnya , adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yang kita lakukan
Ada buku yang tebal
Ada buku yang tipis
Ada buku yang menarik dibaca
Ada yang sama sekali tidak menarik

Sekali tertulis, tidak akan pernah bisa diedit lagi
Tapi hebatnya,
Seburuk apapun halaman sebelumnya.
Selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama seperti hidup kita, seburuk apapun kemarin
Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita
Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya.
Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkanNya

Syukuri hari ini ....
dan isilah halaman buku kehidupanmu dengan hal-hal yang baik semata
Dan jangan pernah lupa untuk selalu bertanya kepada Allah tentang apa yang harus ditulis tiap harinya
Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai
kita dapati diri ini sebagai pribadi yang berkenan kepadaNya

Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak-anak kita dan siapapun setelah kita nanti
Selamat menulis di buku kehidupanmu,
Menulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang serta pena kebijaksanaan


nb. copas dari tetangga yang sayang untuk dihapus begitu saja


Menabung (Hutang) di Kartu Kredit

Tuntutan dan gaya hidup di jaman  modern dewasa ini seringkali membuat seseorang merasa harus memiliki beberapa kartu kredit plus dengan kartu tambahannya. Entah hanya untuk sekedar  memenuhi gengsi atau memang sudah menjadi kebutuhan, saat ini berlomba-lomba masyarakat kita berusaha untuk mendapatkan kartu kredit. Hal ini terjadi juga pada orang-orang disekitar saya, baik itu dikeluarga maupun di lingkungan kantor.

Dengan adanya kartu kredit saat ini membuat orang seringkali memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengandalkan kartu sakti ini. Kartu kredit membuat orang kehilangan pemikiran rasional saat menggunakannya. Bukan hanya kebutuhan wajib (primer) yang diperoleh dengan cara menggesek kartu sakti ini, seringkali beragam keinginan-keinginan yang umumnya hanya pencerminan dari gaya hidup juga didanai terlebih dahulu dari kartu kredit.

Saat melihat tagihan kartu kredit seorang rekan, saya sangat terkejut karena tagihan yang tertulis mencapai 25 juta rupiah di salah satu kartu kreditnya, padahal rekan saya ini mempunya 4 (empat) jenis kartu kredit dari bank yang berbeda berikut kartu tambahannya. Untungnya saya tidak tahu berapa tagihannya pada kartu kredit lainnya.

Mau tahu berapa gaji rekan saya itu? Hanya 7 (tujuh) juta rupiah saja. Pantasan setiap bulan rekan saya ini harus pontang panting untuk memenuhi pembayaran minimal saja dari seluruh total tagihan kartu kreditnya. Kebanyakan pemegang kartu kredit merasa mempunyai duit (tabungan) sebesar limit dana yang disediakan bank pada kartu kredit tersebut. Padahal yang pasti pemegang kartu telah sepakat untuk menabung hutang di bank sebesar limit dana yang disetujui bank. Gampangnya, jika bank memberi kita limit kartu kredit 15 juta rupiah per bulan, maka pemegang kartu sebenarnya telah bersedia berhutang sebesar 15 juta rupiah per bulan jika limit tersebut digunakan seluruhnya. Kita akan terjebak untuk menabung hutang di kartu kredit jika tidak rasional dalam menggunakannya.

Jika melihat dari tagihan kartu kredit rekan saya, biaya-biaya yang tertera kebanyakan untuk memenuhi gaya hidup seperti pembelian gadget terbaru, biaya tiket pesawat, akomodasi hotel dan tagihan belanja di mall di dalam maupun di luar negeri. Semua tagihan tersebut merupakan cerminan dari penerapan  gaya hidup yang tidak sesuai dengan pendapatannya per bulan. Gencarnya iming-iming pihak bank untuk memberikan paket liburan kredit, demikian juga untuk paket lainnya membuat orang ingin menikmati liburan instan tanpa melewati proses seharusnya yaitu menabung terlebih dahulu untuk mewujudkan keinginan-keinginan yang bukan kebutuhan primer tetapi biasanya memerlukan dana yang besar.

Sudah saatnya pemegang kartu kredit termasuk saya untuk menyesuaikan kembali limit dana di kartu kredit dengan penghasilan per bulannya. Agar kita  tidak terjebak untuk Menabung (Hutang) di Kartu Kredit. Yang paling penting adalah menyesuaikan antara penghasilan dengan gaya hidup.


Jumat, 26 Oktober 2012

9999 Kamar di Forbidden City, Beijing

Pada saat berkesempatan mengunjungi Forbidden City (kota terlarang), Beijing di akhir musim dingin bulan Febuari lalu, saya jadi teringat ketika SMA sangat tertarik dengan semua novel karya Pearl S. Buck yang banyak menulis tentang kehidupan masyarakat China  termasuk kehidupan di istana kerajaan berikut intrik-intriknya. Novel favorit saya berjudul Bumi Yang Subur yang bercerita tentang petani miskin di China yang bekerja keras untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Kalau saya tidak salah novel ini mendapat penghargaan Pulitzer Prize. Novel lain yang menjadi favorit saya juga berjudul Peony, berkisah tentang seorang gadis kecil cantik yang masuk di kehidupan istana kerajaan di China.

Dalam perjalanan menuju Forbidden City  yang merupakan istana bagi kediaman  raja-raja di China dan kerabatnya dimasa lampau, pemandu kami Alex yang sangat mahir berbahasa Indonesia meskipun belum pernah ke Indonesia menjelaskan sedikit tentang sejarah raja-raja di China dari berbagai dinasti. Raja terakhir di China bernama Pu Yi, sebelum akhirnya  China mengganti sistem pemerintahan dari sistem Kerajaan menjadi Republik. 

Pu Yi merupakan raja termuda selama sejarah kekaisaran di China, Saat menjabat menjadi raja Pu Yi baru berusia 3 tahun, dalam sejarah kekaisaran di China Pu Yi juga menjadi raja yang tersingkat masa pemerintahannya yaitu hanya menjabat selama 3 tahun. 

Alex, pemandu kami menceritakan singkatnya masa jabatan Pu Yi tak lepas dari mitos yang beredar pada saat salah satu upacara kerajaaan, dimana Pu Yi yang saat itu masih anak-anak yang baru berusia 3 tahun merasa tidak betah dengan lamanya prosesi upacara di istana. Ditengah rengekan sang raja muda yang sudah mulai bosan, Ayah Pu Yi berusaha untuk membujuk sang raja muda dan akhirnya terucap kalimat " Sabarlah, semuanya tak akan lama lagi akan berakhir ". Ucapan sang Ayah ini terdengar  juga oleh kerabat-kerabat bangsawan yang berada di dekat mereka. Ternyata hal tersebut merupakan hal yang tabu untuk diucapkan, dan diyakini oleh masyarakat China bahwa ucapan ayah Pu Yi merupakan pertanda akan singkatnya masa jabatannya sebagai kaisar di China. 

Sebelum memasuki Forbidden City, kita akan melewati lapangan (alun-alun) terbesar di dunia yang disebut dengan Tian An Men. Pada saat saya berkunjung alun-alun sangat ramai dikunjungi wisatawan.


 Di Tian An Men Square

Minggu, 16 September 2012

Boleh Masuk Jalur Busway di Pagi Hari


Itu bukan kata saya lho ... tetapi kata supir taksi Cipaganti yang saya tumpangi pada hari Jumat, 14 September 2012. Saat itu saya sedang menuju ke sebuah instansi yang lokasinya berada di depan Taman Suropati, Jakarta. 

Seperti biasa, jalanan pagi hari di Jakarta  selalu ramai, sibuk dan sudah tentu macet. Pada saat terjebak kemacetan, tiba-tiba supir taksi mengarahkan mobilnya memasuki jalur busway yang setahu saya tidak boleh dilalui oleh kenderaan lain,   khusus hanya untuk bus trans jakarta.

Karena tahu ini melanggar aturan, sayapun bertanya, "Kenapa masuk jalur busway pak, kan dilarang?"

"Gak apa-apa bu, kalau pagi hari dan jalanan macet, boleh kok masuk jalur busway. Batasnya pukul 9 pagi, kalau lewat jam segitu baru deh pak polisi nilang" 
"Lagian kita juga gak sendirian, di depan juga sudah ada yang masuk, makanya saya berani masuk juga bu." Tutur pak supir taksi.

"Gimana kalau nanti di tangkap polisi pak, siapa tahu di depan pak polisi sudah nungguin?" tanya saya lagi dengan nada suara yang mulai khawatir. Namun pak supir ini sepertinya sangat menguasai medan dan jago ngeles, berikut ini penjelasan lanjutan  beliau.

"Biasanya kalau pagi, pak polisi malas nilang bu, karena banyak mobil yang masuk jalur busway, capek pak polisinya karena baru nilang yang depan biasanya mobil yang dibelakangnya sudah pada keluar jalur, pembatasnya kan rendah bu, asal turunnya pelan-pelan pasti aman. Lagian kalau di tilang kan yang depan dulu, kita kan masih sempat keluar jalur." 

Setelah mendengar penjelasan pak supir, saya melihat ke belakang dan ternyata bus trans jakarta tepat berada di belakang taksi yang saya tumpangi. Wah ....
Ternyata benar penjelasan beliau, taksi kami bisa dengan leluasa melaju di jalur busway dan selamat keluar jalur tanpa ada petugas yang menghentikannya. Akhirnya taksi kembali ke jalur umum dan saya bisa sampai ke tujuan dengan selamat.

Hati kecil saya protes dan gak setuju dengan tindakan beliau, buat saya aturan ya tetap aturan yang harus di taati tanpa alasan apapun. Namun apa daya saya karena mereka lah sang penguasa di Jakarta yang sudah tentu hapal benar dengan ritme kota ini, saya kan   hanya sekali-kali berkunjung.

Minggu, 26 Agustus 2012

Berkuda Menyusuri Komplek Candi Gedong Songo di Bandungan, Jawa Tengah

Pada saat berkunjung ke Semarang beberapa waktu yang lalu, saya disarankan seorang teman untuk mengunjungi Candi Gedong Songo yang namanya tidak begitu familar  buat saya. Candi Gedong Songo memang tidak sepopuler Candi Borobudur atau Candi Prambanan yang sudah terkenal bahkan sampai ke mancanegara terutama Candi Borobudur. Bagi masyarakat Jawa Tengah Candi Gedong Songo merupakan   salah satu tempat rekreasi   yang memadukan antara keindahan alam dengan cagar budaya/benda purbakala.


 Papan informasi komplek Candi Gedong Songo



Candi Gedong Songo  terletak di lereng Gunung Ungaran   Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Jarak tempuh untuk mencapai candi ini sekitar 25 km dari Ambarawa, diperlukan perjalanan sekitar 45 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang cenderung menaik dan kemiringan cukup  tajam

Jumat, 24 Agustus 2012

Jalan Panjang Untuk Mendapatkan Kembali Hak Atas Tanah

 

Sengketa hak atas  tanah sudah menjadi  permasalahan yang tak berujung di negeri kita ini. Lihat saja berita-berita di media yang menggambarkan bagaimana carut marutnya proses hukum atas sengketa tanah dan sistem pertanahan di negeri ini.

24 Juli 2012 yang bertepatan dengan 4 Ramadan 1433 H  merupakan tanggal  keramat buat saya. Memangnya kenapa? Karena pada tanggal tersebut terbitnya sertifikat atas nama saya setelah melalui proses pengadilan sampai terbitnya sertifikat selama 7 tahun. Bayangkan diperlukan 7 tahun lamanya untuk sebuah proses sengketa tanah.

Berikut ini saya tuturkan  pengalaman panjang saya untuk mendapatkan hak tanah saya kembali setelah melalui proses pengadilan yang panjang dan melelahkan. Kemudian diikuti dengan proses pembatalan sertifikat terdahulu dan penerbitan serifikat baru atas nama saya.

Kamis, 23 Agustus 2012

Tiga Berkah di Bulan Ramadan





Alhamdulillah  ....

Ramadan 1433 H ini benar-benar merupakan bulan penuh berkah. Gak tanggung-tanggung, Allah memberiku tiga berkah secara berturut-turut selama Ramadan.  Aku jadi teringat Surah Ar-Rahmaan " Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ? "



Berkah   pertama Ramadan

Pada minggu pertama Ramadan Allah memberiku rezeki sehingga aku bisa membeli tunggangan yang baru, menggantikan kuda  yang sudah  hampir 5 tahun setia  menemani perjalananku.


Berkah   kedua Ramadan  

24 Juli 2012 merupakan tanggal keramat buatku, gimana tidak?  Permasalahan tanah yang sudah dimulai sejak tahun 2005 akhirnya selesai juga dengan terbitnya sertifikat tanah atas namaku. Bayangkan 7 tahun lamanya .....

Proses panjang telah kami (aku dan bapak) lalui  mulai dari proses pengadilan PTUN Medan, Pengadilan Tinggi bahkan sampai ke Mahkamah Agung yang berakhir dengan keputusan yang selalu memenangkan aku sebagai penggugat BPN Medan dan mengharuskan BPN menerbitkan sertifikat atas namaku dan membatalkan sertifikat terdahulu. 

Sayangnya Bapak yang selalu berdiri dibarisan terdepan untuk mendukungku telah dipanggil oleh sang Khalik , Allah swt. pada 28 Oktober 2010 yang lalu sehingga beliau tidak sempat menikmati akhir dari perjuangan kami ini.

Hanya doa yang bisa aku panjatkan buat beliau.

Rabu, 22 Agustus 2012

Mampir Sejenak di Museum Kereta Api, Ambarawa

Naik kereta api tut ..... tut ....tut .....
Siapa hendak turut
ke Bandung Surabaya ...



Berkunjung ke Museum Kereta Api di Ambarawa mengingatkan saya akan lagu di atas, lagu yang sering saya nyanyikan pada masa kecil, apalagi saat sedang melakukan perjalanan dengan kereta api.

Yah... museum kereta api di Ambarawa merupakan salah satu tujuan wisata di kota kecil ini.  Museum kereta api ini unik, menarik karena  teknologinya yang diusung oleh museum  ini merupakan  teknologi kuno peninggalan penjajah Belanda pada waktu itu. 

Museum Kereta Api, Ambarawa tidak menggunakan bangunan yang tertutup, gedung museum ini hanya berbentuk hanggar. Bangunan museum ini merupakan stasiun kereta api  lama yang dibangun pada tahun 1873. Saat ini stasiun yang berdiri pada ketinggian 474,40 meter di atas permukaan laut ini  hanya melakukan kegiatan operasional untuk  lori kereta wisata.

Di halaman museum, sebelum kita masuk ke stasiun yang merupakan gedung museum ini terdapat sebuah lokomotif tua yang sudah dicat  ulang dan terlihat rapi, apik dan menarik. Lokomotif tua ini berfungsi sebagai ikon Museum Kereta Api, Ambarawa.








Lokomotif tua yang berfungsi sebagai ikon museum 


Aibmu, Aibku, Aib Kita. So ..... Kenapa Harus Diumbar.


Dalam pergaulan sehari-hari tanpa  disadari kita sering terjebak untuk mengungkapkan atau mengumbar kekurangan pasangan kita masing-masing.  " Curhat " menjadi ajang tempat untuk berkeluh kesah terhadap hal-hal yang tidak disukai dari pasangannya. Kalau masih taraf pacaran atau berteman dekat, hal tersebut masih bisa dimaklumi.

Namun jika sudah menjadi pasangan suami istri yang sah,  bahkan sudah punya beberapa anak-anak yang lucu-lucu. Hal ini tentu akan menjadi sinyal-sinyal negatif bagi kelanggengan rumah tangga. Bukankah pada masa proses berpacaran masing-masing sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan pasangannya. Meskipun saat itu ada saja sifat-sifat yang belum terlihat seluruhnya, namun niat suci yang diwujudkan dalam ikatan perkawinan dapat dijadikan benteng  untuk memperkokoh  keharmonisan rumah tangga. Komitmen untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan diawal perkawinan juga hal yang harus menjadi pertimbangan.



Dengan fenomena social media saat ini, curhat sudah tidak lagi dilakukan person to person tapi sudah merambah melalui facebook, twitter dengan update status tentang beraneka ragam, kadang tanpa disadari juga mengungkap permasalahan yang sedang dihadapi dengan pasangannya yang pada akhirnya malah akan membongkar aib sendiri.

Selasa, 07 Agustus 2012

Alah Bisa Karena Biasa

Puasa terasa berat bagi orang tidak biasa melakukannya. Makanya sering kita melihat remaja bahkan orang dewasa yang sudah semestinya berpuasa di bulan Ramadan namun justru tidak berpuasa dengan seribu satu macam alasan. Salah satu alasan klasik yang sering kali kita dengar adalah tidak bisa berpuasa karena sakit maag.

Namun tidak demikian dengan para keponakan saya ini, meskipun masih berusia sangat belia  tetapi mereka sudah mulai belajar melaksanakan rukun islam yang ke tiga yaitu berpuasa.  Kemampuan seseorang  untuk puasa merupakan faktor kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil di lingkungan keluarga.  Jadi menurut saya salah satu faktor yang menyebabkan  puasa bisa dilakukan adalah karena kebiasaan. Yah .... alah bisa karena biasa.

Beberapa waktu lalu saat mengunjungi adik di Pekanbaru, saya berkesempatan untuk melakukan ibadah puasa bersama-sama dengan keponakan-keponakan. Saya tiba di Pekanbaru pada hari Jumat pukul 11.00 siang. Udara terasa sangat panas, membuat enggan rasanya berlama-lama di luar ruangan, namun kami harus terlebih dahulu menjeput keponakan di sekolahnya baru bisa kembali ke rumah adik saya yang terletak di Komp. Pondok Mutiara.

Saat berada di mobil menuju sekolah Dharma Yudha, keponakan saya yang paling kecil yang berumur 5 tahun, Alysa Zhafirah Sakinah bertanya pada mamanya "Ma, sudah jam berapa?  Icha buka puasa ya." tanyanya dengan suara khasnya yang lembut.
"Sebentar lagi ya , kira-kira 10 menit lagi saja, sabar ya." jawab adik saya. Saat itu jam masih menunjukkan pukul 11.50 menit dan adik saya terus mengajak sang anak ngobrol-ngobrol sebagai bentuk pengalihan dari keinginan anaknya untuk berbuka. Kalau sedang berada di rumah biasanya Icha di ajak bermain supaya dia lupa waktu.

Senin, 06 Agustus 2012

Menanti Sang Waktu

Waktu kan menjawab semuanya

Biarkan Allah yang menyingkap tabir

Biarkan Allah yang membuka topeng

yang berbalut kalamNya

Biarlah Allah yang menetapkan takdirNya

Karena tak ada yang luput dari penglihatan Allah

Cepat atau lambat saatnya pasti tiba 


Kamis, 26 Juli 2012

Warna-Warni Kehidupan di Pasar Sukawati

Bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Bali, pastilah pasar Sukawati akan menjadi salah satu tempat tujuan yang wajib dikunjungi. Bukan karena keindahannya melainkan karena pasar ini menjadi surga belanja bagi wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh dan pernak-pernik khas Bali dengan harga sangat miring. Bagi yang pernah ke Sukawati pasti akan mengangguk-anggukan kepalanya tanda setuju dengan penyataan saya ini.

Namun pada saat saya berkesempatan kembali lagi ke Sukawati, saya bukannya memuaskan nafsu belanja saya yang kadang-kadang kelewatan menurut orang-orang disekitar saya. Kali ini saya lebih memilih tidak belanja sama sekali, hanya berjalan berkeliling di halaman pasar dan sekitarnya untuk mengabadikan moment-moment yang menurut saya menarik. 




Mengenang Mesjid Al Aqsha


Mesjid Dome of The Rock (Mesjid Kubah Emas)



Sehabis sahur sambil menunggu masuknya azan subuh, biasanya saya menonton acara Musafir  yang ditayangkan disalah satu televisi swasta. Sejak awal Ramdahan lokasi yang dikunjungi  team Musafir adalah Masjidil Aqsa dan Dome of the Rock.

Melihat tayangan tersebut mengingatkan saya akan perjalanan rohani saat mengunjungi Masjidil Aqsa  belasan tahun lalu tepatnya pada Juli 1997.  Menggali kembali memori yang sudah sangat lama bukan pekerjaan mudah. Saya harus membuka album foto-foto lama saat saya berada di Palestina untuk mereka ulang semua pengalaman selama disana. Kala itu dunia fotografi belum memasuki era digital, masih dengan roll film ASA 100 atau 400. Jadi saya harus scanning dulu foto-foto lama tersebut agar bisa ditampilkan untuk mendukung tulisan ini.

Kamis, 19 Juli 2012

Liar Nan Indah

Kalau mendengar kata liar  apa yang terbayang di benak anda?? Pasti anda akan membayangkan sesuatu yang terlihat garang, sangar, keras dll. Yaah .... sesuatu yang sangat membuat kita merasa tidak nyaman. Namun yang satu ini lain, liar namun indah, keunikan dan kebersahajaannya membuatnya terlihat indah dan eksotik meski hanya berada diantara semak belukar.

Gak percaya nih .... lihat aja foto-foto di bawah ini. Silahkan menikmati bunga-bunga liar nan indah ini.



Rabu, 11 Juli 2012

Kuliner Khas di Kampung Leluhurku

Kota Kecamatan yang bernama Porsea mungkin tidak begitu familiar bagi masyarakat umum. Di kota kecil ini terdapat sebuah pabrik pulp (bubur kertas)  Indo Rayon yang beberapa tahun lalu sempat menghebohkan karena masalah pencemaran lingkungan. Pabrik pulp ini tepatnya berada di desa sosor ladang, Kecamatan Porsea.

Sabtu 7 Juli 2012, pada saat berkesempatan ziarah menjelang Ramadhan, saya sempat mendokumentasikan kuliner khas di daerah ini, tentu saja dengan panduan dan informasi  dari tante saya yang memang lahir dan besar di kota kecil ini. Beliau mempunyai banyak kenangan manis tentang kuliner di kota ini, ada juga beberapa kuliner yang sudah familiar dengan dengan saya.

Di bawah ini beberapa jenis makanan yang sempat saya dokumentasikan :



Bagot ni horbo (Tahu Susu Kerbau) 

 

Makanan   khas yang pertama adalah bagot ni horbo (tahu susu kerbau). Selain di kota ini , makanan ini  biasanya juga terdapat di kota-kota sekitarnya di  Kabupaten Tapanuli Utara. Bagot ni horbo ini berasal dari susu kerbau yang cair.

Bagaimana proses pembentukan susu kerbau cair ini menjadi tahu ?

Dalam proses pembentukannya menjadi tahu, biasanya susu kerbau  cair ini dimasak pada api  dengan suhu kecil  sehingga tidak terlalu panas. Kemudian susu cair akan  mendidih pelan-pelan dan mengental. Untuk membuatnya menjadi keras seperti tahu (lihat gambar di bawah), kedalam susu kerbau cair yang sedang di masak ini diberi  perasan air daun pepaya yang akan membuat susu kerbau cair ini akan mengental sehingga berbentuk seperti tahu. 

Dalam  proses pemasakan biasanya akan muncul buih-buih  pada bagian atas susu yang sedang dimasak. Buih-buih ini harus diambil sedikit demi sedikit  hingga  perlahan-lahan susunya akan mengental.





Potret Petani Rumput Laut di Pulau Lembongan, Bali

Siapa sih yang dapat menyangkal kelezatan puding  agar-agar? Makanan yang biasanya dijadikan makanan penutup ini sangat disukai karena kelembutan teksturnya terutama oleh anak-anak. Tetapi mungkin masih ada juga orang yang tidak tahu tentang bahan dasar dari agar-agar tersebut,   terutama bagi penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan.

Tentu tidak demikian halnya dengan masyarakat yang bermukim di daerah pantai , khususnya di Pulau Lembongan. Yah ... rumput laut yang merupakan bahan dasar dari pembuatan tepung agar-agar ini sudah menjadi tanaman yang familiar bagi masyarakat pantai  disana.

Pada saat berada di Pulau Lembongan beberapa waktu yang lalu, saya melihat banyak sekali hamparan rumput laut yang  sedang dijemur di halaman rumah penduduk. Jenis rumput laut ini berbeda-beda yang kalau dilihat sekilas dapat dibedakan dari warnanya saja, ada rumput laut yang berwarna hijau, merah. Tetapi jika sudah dijemur kesemua rumput laut itu akan berubah warnanya  menjadi putih keruh.




Rumput laut segar yang baru dijemur  berwarna merah dan hijau

Senin, 09 Juli 2012

Serunya Jalan-Jalan di Dasar Laut Pulau Lembongan, Bali


Sejak mengenal snorkeling, saya  sangat terkagum-kagum dengan dunia bawah laut. Snorkeling pertama saya tahun 1999 di Tanjung Aan Lombok, yang lebih dikenal dengan "pantai kuta" nya Lombok. Rasanya luar biasa saat bisa melihat keindahan biota bawah laut terutama menikmati keindahan karang dan ikan-ikan yang berwarna-warni. Ada sensasi yang berbeda tatkala ikan-ikan menggigit tangan saya pada saat sedang memberikan roti sebagai makanan ikan-ikan tersebut.

Setelah snorkeling pertama itu, dalam setiap liburan yang mengarah ke pantai atau dalam kondisi tugas ke  daerah yang mempunyai laut indah  untuk ber-snorkeling, selalu saya berupaya untuk memuaskan  hobi baru  terhadap keindahan bawah laut.





Selasa, 03 Juli 2012

Kisah di Sepanjang Perjalanan


Dalam perjalanan saya dua minggu diakhir bulan Juni ada beberapa catatan yang sempat saya rekam dari orang-orang disekitar saya selama perjalanan. Kisah-kisah yang saya dapatkan selama dua minggu ini saya rangkum dalam cerita dibawah ini.



Passion

Sabtu, 23 Juni 2012 dalam pesawat pada perjalanan Denpasar – Jakarta – Medan. Saya duduk di kursi 14 F di lorong dan  di sebelah saya duduk dua orang orang ibu-ibu yang  bersahabat karib. Saat itu saya masih terasa ngantuk karena harus bangun pagi-pagi sekali, namun diantara rasa ngantuk, saya mau tak mau mendengar juga seluruh obrolan mereka berdua dari mulai selingkuhan mantan menteri yang dibaca ibu yang bernama Sri dari tabloid Femme sampai dengan pembahasan mereka tentang anak-anak dan keluhan tentang kebiasaan suami mereka.

Senin, 11 Juni 2012

Jepretan Pertamaku .....

Karena punya hobby jalan-jalan dan selama ini merasa dokumentasi yang diambil dari kamera saku dan kamera handphone  kurang memuaskan hasilnya, sayapun berangan-angan memiliki sebuah kamera DSLR guna mendukung hobby  tersebut. Sebelumnya saya sempat bingung juga mau milih merek dan tipenya, soalnya saya termasuk awam dalam hal "perkameraan" tapi senang banget take foto disetiap perjalanan saya. Setelah baca sana sini dan minta advice dari seorang teman penggemar fotografi, akhirnya pilihan saya jatuh pada Canon EOS 60 D dikombinasikan dengan lensa tipe L 17-40. Meskipun masih pemula di dunia fotografi namun saya pengen punya kamera yang rada bagusan.

Nah, inilah hasil jepretan perdana saya yang diambil beberapa hari yang lalu. Selamat menikmati .....




Minggu, 10 Juni 2012

Menyusuri Kompleks Museum di Melaka, Malaysia

Seberapa sering anda berkunjung ke museum atau mengajak anak-anak ke museum? Saya yakin pasti tidak banyak yang melakukannya. Museum identik dengan sejarah, namun mengunjungi museum pada umumnya bukan merupakan tujuan wisata yang menarik bagi masyarakat kita. Tipikal liburan kita biasanya kalau tidak ke pantai, ya pergi berlibur ke gunung dan sekarang ini malah tempat liburan favorit sudah bergeser  ke mall. 

Pada saat berkesempatan  liburan bersama keluarga besar ke Melaka, Malaysia bulan lalu ada catatan khusus yang ingin saya bagikan mengenai keberadaan kompleks museum disana. Melaka merupakan salah satu negara bagian di Malaysia yang pada tahun 2008   dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia (World Heritage). 



Kamis, 07 Juni 2012

Amalan Batu Qulhu .....




Batu putih yang akan dibacakan surah Al Ikhlas

 

Bertepatan dengan malam Jumat seminggu yang lalu (31 Mei), saya menghadiri acara tahlilan 40 hari meninggalnya Ibunda salah seorang kerabat saya. Ketika berangkat dari rumah saya sudah membawa buku yasin supaya tidak merepotkan sang empunya rumah. Saya sebenarnya sudah diberi tahu kalau malam ini selain pembacaan tahlil dan tahtim juga akan diadakan ritual batu qulhu.

Seumur hidup saya belum pernah mendengar, melihat apalagi mengikuti  acara pembacaan batu qulhu. Dari sang empunya hajat saya diberi penjelasan bahwa batu qulhu itu adalah batu putih yang biasanya diletakkan keluarga di atas kuburan/makam. Tetapi batu qulhu ini bukan batu putih biasa melainkan batu yang sudah dibacakan surah Al Ikhlas (Qulhu).

Gerbong Kereta Khusus Untuk Wanita





Selasa siang  yang lalu setelah menyelesaikan  urusan kantor di salah satu instansi disekitar  stasiun kereta Kalibata Jakarta, saya mencoba untuk menggunakan moda transportasi kereta api menuju stasiun Kota. Kereta api bukan  alat transporastasi yang lazim saya gunakan mengingat saya berasal dari daerah yang tentu saja tidak memiliki fasilitas transportasi kereta api yang digunakan untuk jalur dalam kota. 

Setelah memasuki stasiun kereta Kalibata, saya pun membeli karcis kereta komuter seharga Rp. 6.000 ,-  yang sudah dilengkapi AC. Memasuki peron petugas melubangi karcis dan saya pun berbaur duduk dengan calon penumpang lainnya di stasiun tesebut. Ini bukan pengalaman pertama saya naik kereta api di Jakarta namun setelah belasan tahun tentu banyak sekali perubahan yang terjadi.

Minggu, 03 Juni 2012

Tujuh Amalan Penting

Keimanan manusia pada dasarnya berfluktuatif, naik turun sesuai dengan kondisinya saat itu. Manusia juga selalu berada diantara hidayah Allah dan tipu daya syaitan. Jika kita lengah sebentar saja, disitulah saat syaitan berupaya untuk menjerumuskan manusia. Ada tujuh amalan penting yang akan menjamin seseorang agar terhindar dari tipu daya syaitan. Apabila kita secara konsisten mengamalkannya, Insya Allah kita akan diampuni dosanya, dilindungi dari fitnah kubur, dibangunkan rumah di surga, dikabulkan doanya, dilindungi dari kefakiran, dicukupi kebutuhannya dan dibebaskan dari perasaan gelisah.

Adapun amalan tersebut yaitu :

Pertama, Melakukan 12 rakaat sunnah rawatib
  • 2 rakaat sebelum Subuh
  • 4 rakaat sebelum Zuhur dan 2 rakaat sesudah Zuhur
  • 2 rakaat sesudah Magrib
  • 2 rakaat sesudah Isya
Manfaat : Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga bagi orang yang senantiasa melakukannya.
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang shalat dalam satu hari sebanyak 12 rakaat sunnah, Allah akan bangunkan baginya rumah disurga." (HR. Muslim)

Selasa, 22 Mei 2012

Nikmatnya Es Durian Cendol Ala Melaka

Siapa sih yang dapat memungkirin kelezatan buah durian. Bermacam-macam penganan telah dibuat dari bahan dasar buah Durian yang diberi julukan "king of fruit " tersebut. Sebut saja mulai dari dodol durian sampai pancake durian yang sekarang mulai banyak digemari orang. Tetapi ada satu lagi minuman dengan bahan dasarnya durian yang baru saja saya rasakan dikota tua Melaka, Malaysia.

Jika suatu saat mengunjungi Kota Melaka, Malaysia jangan lupa mampir di   Lao Qian Ice Cafe yang terletak di jalan Hang Jebat  (Jonker Street) dekat dengan Chirst Church Melaka pusat kota tua Melaka. Jonker street merupakan kawasan pecinan atau Chinatown di kota Melaka. Cafe berwarna merah yang terdiri dari dua lantai  ini mempunyai menu andalan "Es Durian Cendol" yang sangat terkenal dikota Melaka, cafe  ini sudah menjadi salah satu tujuan wisata kuliner  bagi para wisatawan yang telah mendengar kelezatan es durian cendol ini.






Senin, 21 Mei 2012

Eh... Ada Putu Bambu di Pasar Sentral, Kuala Lumpur

Kue putu bambu  merupakan penganan yang  tidak asing buat saya dan biasa di jual dipinggir jalan  mulai sore hari hingga malam hari di kotaku, kue  ini berbentuk seperti bambu karena memang dicetak dari potongan bambu.



Putu Bambu Pak Uda di Pasar Sentral, Kuala Lumpur


Rabu, 16 Mei 2012

Uniknya Arsitektur Mesjid Agung Jawa Tengah

Saat berada di sebuah kota,  mengunjungi mesjid di kota tersebut merupakan salah satu agenda  saya. Pertama tentu saja untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang muslimah, menunaikan shalat. Alasan lainnya adalah keinginan mengamati keindahan arsitektur sebuah mesjid,  karena setiap kota, setiap negara tentunya mempunyai mesjid dengan  kekhasan yang berbeda-beda.

Pada saat perjalanan pulang dari Bandungan ke Semarang, saya dan Ita (teman sekantor) berupaya mengunjungi Mesjid Agung Jawa Tengah di Kota Semarang. Mesjid ini sebenarnya ingin kami kunjungi sehari sebelumnya, tetapi waktunya tidak memungkinkan sehingga saat itu kami hanya sempat ke Mesjid Baiturrahman di dekat Simpang Lima Semarang untuk menunaikan shalat.

Semua Hanya Titipan-Nya ....

Semua yang  kita miliki dalam hidup ini  pada hakekatnya merupakan titipan Sang Khalik, Zat yang maha memiliki dan maha berkuasa  atas seluruh  alam semesta ini. Sebagai manusia kita hanya diberi Sang Pemilik hak pakai sementara.

Waktu dan masa pakainya tidak ada yang tahu pasti, tergantung Sang Pemilik kapan Dia akan mengambil lagi semua yang pernah dititipkan pada kita. Ada yang cepat, ada yang lambat bahkan ada yang sangat lama sekali sehingga sangkin lamanya kita seringkali lupa bahwa semua kepunyaan kita itu hanya merupakan titipanNya. Hanya saja Sang Pemilik berbaik hati  dengan memberikan waktu yang lebih lama sebelum mengambilnya lagi.

Minggu, 13 Mei 2012

Tips : Cara Urus Paspor Sendiri

Berhubung masa berlaku paspor saya akan habis bulan November 2012, saya bersiap-siap untuk mengurus perpanjangan paspor lama.

Mengurus paspor biasanya terdiri dari dua jenis yaitu membuat paspor baru dan perpanjangan paspor lama. Namun pada prinsipnya persyaratan dan proses keduanya tidak berbeda, hanya untuk perpanjangan paspor lama pihak imigrasi telah mempunyai data informasi tentang si pemegang paspor lama. Saat ini mengurus paspor sudah tidak harus sesusi dengan domisili lagi karena semua kantor imigrasi sudah online untuk mengurus paspor baru atau paspor perpanjangan.

Terlebih dahulu saya harus membeli formulir permohonan pengurusan paspor yang dapat diperoleh di koperasi kantor Imigrasi setempat (kalau saya membeli di koperasi Imigrasi Polonia - Medan). Di dalam map  terdapat dua buah formulir isian, Formulir pertama berupa isian informasi  umum tentang pemohon. Sedangkan formulir yang kedua berupa surat pernyataan dari pemohon.

Jumat, 11 Mei 2012

Kakak, Ini Murah ......

Begitulah sapaan pramuniaga yang saya dengar di pasar malam di dekat lokasi pasar Ben Tanh di Ho Chi Minh City pada Desember tahun lalu, sempat kaget juga saya saat itu. Namun kejadian seperti itu bukan saya alami di HCMC - Vietnam saja, tetapi juga di  beberapa  tempat penjualan cenderamata di Bangkok, di Beijing bahkan di mall kecil di Tianjin juga banyak sekali pramuniaga yang menawarkan dagangan mereka dalam bahasa Indonesia.

Hal ini belum termasuk di Makkah, Madinah, dimana pada saat musim haji maupun umrah hampir seluruh pedagang-pedagang di sana  sangat fasih menawarkan dagangannya dalam bahasa Indonesia.
"Siti Rahmah, murah ... murah." merupakan hal yang lazim kita dengar di tanah Arab tersebut.

Kamis, 10 Mei 2012

Sebuah Kisah ......

Kisah ini merupakan salah satu kisah favorit saya yang  diambil dari buku "Riyadhus Shalihin"  oleh Imam Nawawi. Kisah yang menceritakan bagaimana setan selalu berupaya memperdayai manusia bahkan dengan menggunakan "ayat-ayat Allah". Hal ini sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.


Kisahnya sebagai berikut :

Rasulullah saw menugaskan Abu Hurairah ra untuk menjaga zakat pada bulan Ramadhan. Ada seseorang datang dan mengambil segenggam makanan. Lalu orang itu dipegang oleh Abu Hurairah dan berkata padanya, "Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah."

Ia menjawab,"Aku adalah orang miskin yang mempunyai banyak tanggungan keluarga yang membutuhkan makanan."
Abu Hurairah lalu melepaskan orang tersebut.

Pagi harinya Rasulullah bertanya,"Wahai Abu Hurairah, apa yang semalam dilakukan oleh tawananmu?"

Kamis, 03 Mei 2012

Menikmati Nasi Pecal Yu Sri di Simpang Lima, Semarang

Kamis seminggu yang lalu  merupakan perjalananku yang kesekian kalinya ke Semarang.   Kunjungan  kali ini tidak mempunyai agenda khusus, hanya menemani Ita rekan di kantorku yang belum pernah ke Semarang dan berkeinginan untuk jalan-jalan di Semarang meskipun hanya sehari saja. Kami berangkat dari  bandara  Soekarno Hatta menuju  Semarang setelah pekerjaan kami di  Jakarta selesai. 

Sesampainya di bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 10.00 pagi kami langsung menuju counter KAHA yang terdapat di luar bandara. Tidak banyak pilihan hotel yang tersedia, karena menurut petugasnya saat ini umumnya semua hotel yang berada di pusat kota telah berisi penuh karena ada beberapa kegiatan yang sedang dilaksanakan di Semarang. Kami beruntung masih bisa memperoleh sebuah kamar di hotel yang lokasinya berada di pusat kota, dekat dengan pusat oleh-oleh  dan  tidak jauh dari simpang lima. 

Karena perjalanan kami kali ini tanpa agenda yang mengikat, setelah check in di hotel kami terlebih dahulu makan siang di RM. Sederhana yang tidak jauh dari hotel kami menginap. Sambil makan kami membahas rencana perjalanan hari ini dan esoknya, hari Jumat pukul 18.10 sore kami sudah harus berada di bandara  untuk kembali ke Jakarta. Kami putuskan hari ini kami akan keliling kota Semarang saja baru keesokan harinya kami mengunjungi tempat wisata di Bandungan, Ambarawa sekitarnya. Info tempat-tempat yang layak untuk dikunjungi saya peroleh dari teman saya yang sudah familiar dengan tempat wisata di Semarang sekitarnya.

Selasa, 01 Mei 2012

Pasar Ikan di Dermaga Le Bridge, Ancol

Pada saat berada di Jakarta biasanya saya sering jogging pagi hari di Ancol bersama adik saya yang kebetulan bertempat tinggal tidak jauh dari Taman Impian Jaya Ancol. Sabtu pagi, 28 April 2012   kami melakukan rutinitas lari pagi di Ancol bersama Ita, Lia dan Aida adik saya. Tujuan awalnya ingin jogging  dan menyewa sepeda berkeliling  di sekitar pantai saja. Namun setelah berkeliling  di lokasi tempat penyewaan sepeda kami menemukan semua shelter tempat penyewaan sepeda dalam keadaaan kosong alias semua sepeda telah terpakai.

Akhirnya kami memutuskan hanya akan jogging saja di sekitar pantai, Aida menyarankan kami jogging di sekitar dermaga menuju restoran Le Brigde sambil melihat-lihat nelayan penjual ikan yang biasanya menambatkan perahunya di tepi dermaga. Meskipun sudah sangat sering berolah raga pagi hari di Ancol tapi saya belum pernah melihat aktifitas pasar ikan di tepi dermaga ini.