Saat berada di sebuah kota, mengunjungi mesjid di kota tersebut merupakan salah satu agenda saya. Pertama tentu saja untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang muslimah, menunaikan shalat. Alasan lainnya adalah keinginan mengamati keindahan arsitektur sebuah mesjid, karena setiap kota, setiap negara tentunya mempunyai mesjid dengan kekhasan yang berbeda-beda.
Pada saat perjalanan pulang dari Bandungan ke Semarang, saya dan Ita (teman sekantor) berupaya mengunjungi Mesjid Agung Jawa Tengah di Kota Semarang. Mesjid ini sebenarnya ingin kami kunjungi sehari sebelumnya, tetapi waktunya tidak memungkinkan sehingga saat itu kami hanya sempat ke Mesjid Baiturrahman di dekat Simpang Lima Semarang untuk menunaikan shalat.
Sebelumnya
saya tidak mempunyai gambaran mengenai mesjid Agung ini. Sehingga ketika memasuki pelataran parkir
mesjid saja sudah membuat saya terkagum-kagum melihat luasnya area
lokasi mesjid ini. Apalagi saat saya memasuki pelataran mesjid,
mengingatkan saya pada kemegahan mesjid Kubah Emas di Depok.
Waktu Ashar telah tiba saat kami sampai di Mesjid Agung Jawa Tengah, setelah mengambil wudhu saya bergegas menuju ruang utama mesjid yang ternyata saat itu sedang dipakai untuk acara ceramah oleh seorang ustad kondang yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun TV swasta.
Waktu Ashar telah tiba saat kami sampai di Mesjid Agung Jawa Tengah, setelah mengambil wudhu saya bergegas menuju ruang utama mesjid yang ternyata saat itu sedang dipakai untuk acara ceramah oleh seorang ustad kondang yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun TV swasta.
Tampak Depan Mesjid Agung Jateng |
Payung hidraulik di pelataran luar Mesijid Agung Jateng |
Kami tidak punya waktu yang banyak agar bisa lebih lama berada di mesjid ini, karena setelah menunaikan shalat kami harus segera ke Bandara Ahmad Yani untuk kembali ke Jakarta. Meskipun cuma selintas saya sempat mengamati keunikan arsitektur mesjid ini yang merupakan perpaduan antara arsitektur Arab, (Timur Tengah), Roma dan Jawa.
Ciri khas Arsitektur Arab (Timur Tengah) terlihat pada tiang yang berbentuk setengah lingkaran yang terdapat pada pelataran masuk ke halaman mesjid yang berhiaskan kaligrafi, pada dinding-dinding mesjid juga terlihat kaligrafi arab yang terukir sangat indah. Sedangkan bangunan utama mesjidnya sendiri mengambil konsep arsitektur rumah Jawa yang beratapkan kubah besar dan dilengkapi dengan empat buah menara. Ciri khas Jawa juga terdapat pada tiang di dalam mesjid menggunakan motif batik. Mesjid ini juga dipengaruhi unsur Roma yang nampak pada beberapa ornamen pada design interiornya.
Pada area luar mesjid juga terdapat enam buah payung hidraulik yang dapat membuka dan menutup secara otomatis jika diperlukan, persis seperti payung hidraulik yang terdapat di mesjid Nabawi di Madinah. Subhanallah ....
Ciri khas Arsitektur Arab (Timur Tengah) terlihat pada tiang yang berbentuk setengah lingkaran yang terdapat pada pelataran masuk ke halaman mesjid yang berhiaskan kaligrafi, pada dinding-dinding mesjid juga terlihat kaligrafi arab yang terukir sangat indah. Sedangkan bangunan utama mesjidnya sendiri mengambil konsep arsitektur rumah Jawa yang beratapkan kubah besar dan dilengkapi dengan empat buah menara. Ciri khas Jawa juga terdapat pada tiang di dalam mesjid menggunakan motif batik. Mesjid ini juga dipengaruhi unsur Roma yang nampak pada beberapa ornamen pada design interiornya.
Pada area luar mesjid juga terdapat enam buah payung hidraulik yang dapat membuka dan menutup secara otomatis jika diperlukan, persis seperti payung hidraulik yang terdapat di mesjid Nabawi di Madinah. Subhanallah ....
Dalam keterbatasan waktu, saya tetap berupaya mengambil beberapa foto-foto secara cepat sebagai dokumentasi saya.
Indahnya Mesjid Agung Jawa Tengah |
Sayang, waktu yang terbatas membuat saya harus memendam keinginan untuk berlama-lama berada di dalam mesjid sambil mendengarkan siraman rohani yang sedang berlangsung disana saat itu. Insya Allah, semoga diberikan langkah untuk kembali ke mesjid ini suatu hari nanti. Amin ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar