Kue putu bambu merupakan penganan yang tidak asing buat saya dan biasa di jual dipinggir jalan mulai sore hari hingga malam hari di kotaku, kue ini berbentuk seperti bambu karena memang dicetak dari potongan bambu.
Putu Bambu Pak Uda di Pasar Sentral, Kuala Lumpur |
Minggu Sore, 20 Mei 2012 saat hendak membeli oleh-oleh khas Malaysia di Pasar Sentral Kuala Lumpur, saya melihat ada stand penjual kue putu bambu yang ramai dikunjungi pengunjung. Menarik karena saya merasa ini kue khas dari Indonesia dan ternyata dijual juga di Kuala Lumpur dengan warna dan packing yang lebih menarik. Putu bambu pak uda terlihat berwarna hijau sedangkan putu bambu di kotaku biasanya berwarna putih.
Pembeli yang sedang menunggu kue putu bambu masak |
Karena penasaran ingin tahu rasanya, saya pun memesan kue putu bambu ini. Namun untuk dapat menikmati kue ini saya harus bersabar karena stok lagi kosong dan masih banyak pembeli yang telah antri menunggu kue tersebut matang. Pada saat menunggu saya mengamati proses pembuatan kue putu bambu yang sedang dikerjakan oleh penjualnya
Bahan-bahan putu bambu dan sebagian yang sudah tercetak dibambu |
Bahan-bahan untuk putu bambu yang sudah
disediakan dimasukkan ke dalam cetakan bambu, lalu dikukus diwadah
kukusan berbentuk segiempat yang sudah didesign sehingga bisa menampung 63 buah putu bambu
untuk sekali masak.
Putu bambu yang sedang dikukus |
Sambil menunggu putu bambu dimasak, disebelah saya ada cewek bule yang juga sedang antri, setelah saya tanya ternyata berasal dari Prancis. Cewek tersebut kelihatan antusias dan sudah tidak sabar untuk bisa menyantap putu bambu ini.
"Saya sudah pernah makan kue putu bambu seperti ini saat di Bali." tuturnya tanpa saya tanya dan hal itulah yang menjadi awal pembuka ngobrol-ngobrol kami selanjutnya.
"Saya suka aroma pandan yang dipakai pada kue ini dan pernah melihat tanaman pandan di Bali." lanjutnya lagi. Kemudian dia juga cerita kalau di negaranya Prancis dia tidak menemukan tanaman Pandan.
"Pandan merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia bahkan saya juga menanamnya di halaman rumah. Daunnya saya pakai untuk memasak bubur atau pegangan lainnya. " balas saya menjelaskan padanya.
Sepertinya cewek Prancis ini penikmat kuliner, karena terlihat sangat antusias ketika saya menjelaskan beberapa pegangan khas Indonesia lainnya.
Saya dan si cewek Prancis serta penjual putu bambu terlibat diskusi tentang asal usul penganan ini, ternyata si penjual mengakui kalau penganan putu bambu ini berasal dari Indonesia.
Putu bambu dalam kemasan |
Putu bambu yang dilumuri kelapa parut siap untuk disantap |
Akhirnya putu bambu yang ditunggu-tunggu pun masak. Satu kemasan yang berisi lima buah putu bambu ini dibanderol seharga 2,5 RM (Ringgit Malaysia) atau sekitar 7.500 rupiah, saya membeli 2 buah kemasan dan bersama adik-adik kamipun mencicipi putu bambu ini.
Setelah mencicipi ternyata menurut saya putu bambu dikotaku jauh lebih enak bila dibandingkan dengan dengan putu bambu pak uda ini. Yang membuatnya berbeda yaitu gula merah yang berada ditengah kue ini lebih sedikit dan kelapa parut yang melumuri putu bambu ini rasanya hambar seperti ampas kelapa. Ternyata rasa tidak bisa diwakilkan dari keindahan kemasan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar