Jumat, 26 Oktober 2012

9999 Kamar di Forbidden City, Beijing

Pada saat berkesempatan mengunjungi Forbidden City (kota terlarang), Beijing di akhir musim dingin bulan Febuari lalu, saya jadi teringat ketika SMA sangat tertarik dengan semua novel karya Pearl S. Buck yang banyak menulis tentang kehidupan masyarakat China  termasuk kehidupan di istana kerajaan berikut intrik-intriknya. Novel favorit saya berjudul Bumi Yang Subur yang bercerita tentang petani miskin di China yang bekerja keras untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Kalau saya tidak salah novel ini mendapat penghargaan Pulitzer Prize. Novel lain yang menjadi favorit saya juga berjudul Peony, berkisah tentang seorang gadis kecil cantik yang masuk di kehidupan istana kerajaan di China.

Dalam perjalanan menuju Forbidden City  yang merupakan istana bagi kediaman  raja-raja di China dan kerabatnya dimasa lampau, pemandu kami Alex yang sangat mahir berbahasa Indonesia meskipun belum pernah ke Indonesia menjelaskan sedikit tentang sejarah raja-raja di China dari berbagai dinasti. Raja terakhir di China bernama Pu Yi, sebelum akhirnya  China mengganti sistem pemerintahan dari sistem Kerajaan menjadi Republik. 

Pu Yi merupakan raja termuda selama sejarah kekaisaran di China, Saat menjabat menjadi raja Pu Yi baru berusia 3 tahun, dalam sejarah kekaisaran di China Pu Yi juga menjadi raja yang tersingkat masa pemerintahannya yaitu hanya menjabat selama 3 tahun. 

Alex, pemandu kami menceritakan singkatnya masa jabatan Pu Yi tak lepas dari mitos yang beredar pada saat salah satu upacara kerajaaan, dimana Pu Yi yang saat itu masih anak-anak yang baru berusia 3 tahun merasa tidak betah dengan lamanya prosesi upacara di istana. Ditengah rengekan sang raja muda yang sudah mulai bosan, Ayah Pu Yi berusaha untuk membujuk sang raja muda dan akhirnya terucap kalimat " Sabarlah, semuanya tak akan lama lagi akan berakhir ". Ucapan sang Ayah ini terdengar  juga oleh kerabat-kerabat bangsawan yang berada di dekat mereka. Ternyata hal tersebut merupakan hal yang tabu untuk diucapkan, dan diyakini oleh masyarakat China bahwa ucapan ayah Pu Yi merupakan pertanda akan singkatnya masa jabatannya sebagai kaisar di China. 

Sebelum memasuki Forbidden City, kita akan melewati lapangan (alun-alun) terbesar di dunia yang disebut dengan Tian An Men. Pada saat saya berkunjung alun-alun sangat ramai dikunjungi wisatawan.


 Di Tian An Men Square





  Berfoto sebelum memasuki Forbidden City


Sudah menjadi rahasia umum kalau angka 9 merupakan angka hoki menurut kepercayaan masyarakat China. Hal tersebut pulalah mungkin yang menyebabkan kaisar pada masa itu menerapkan angka 9 pada pembangunan  istana di Forbidden City.

Fakta-fakta pendukung saya sampaikan sebagai berikut.

  • Forbidden City berada di kawasan seluas 72 Ha, kalau dijumlahkan 7 + 2 = 9. 
  • Terdapat  9.999 buah kamar di dalam kawasan istana kota terlarang ini.
  • Kompleks istana ini dibagi menjadi 9  zona (kawasan)

Untuk mencapai istana yang menjadi kediaman raja dan permaisuri di Forbidden city bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat luasnya kompleks istana ini.  Diperlukan kesabaran dan stamina yang kuat karena kita harus melewati 9 lapisan (zona) agar dapat menikmati keindahan dan keunikan arsitektur khas China di istana ini. Kamipun mulai memasuki zona pertama dari komplek istana ini dan dipandu oleh Alex yang sekali-kali harus berhenti untuk menceritakan fungsi dari tiap-tiap zona beserta sejarahnya.

Forbidden City terdiri dari 9 (sembilan) zona yang tiap kawasannya dibatasi pemisah berupa  ruangan (hall) berarsitektur china yaitu :

Pertama, Ruangan tunggu.

Ruangan ini merupakan tempat untuk mengecek tamu-tamu yang akan memasuki Forbidden City.



Pintu pertama yang merupakan ruang tunggu bagi tamu




Di lapisan pertama ini juga terdapat dua buah tiang yang disediakan sebagai tempat bagi rakyat untuk menyampaikan pesan melalui surat.


Kedua, Ruangan pemeriksaan senjata.

Di ruang ini petugas kerajaan akan mengecek senjata yang dibawa oleh tamu yang memasuki Forbidden City.


Ruang pemeriksaan senjata



Ketiga, Ruangan pengecekan pangkat.

Di zona ketiga ini dijadikan tempat untuk mengecek pangkat dan kedudukan tamu yang datang karena tidak semua orang bisa bertemu langsung dengan kaisar. Di ruangan ini dilakukan seleksi siapa-siapa yang boleh mengunjungi kaisar.



Keempat, Ruangan upacara.

Ruangan upacara ini biasanya digunakan untuk melaksanakan upacara kenegaraan dan juga sebagai tempat pemberian penghargaan ataupun pangkat bagi warga istana.
Memasuki zona pertama hingga zona keempat ini, saya hanya melihat lapangan yang sangat luas, bangunan yang ada hanya ruangan besar (aula)  seperti foto di atas yang sekaligus berfungsi sebagai pembatas antar zona.


Kelima, Ruangan para pengikut istana

Jika pada lapisan pertama hingga keempat hanya terdiri dari lapangan yang luas dan sebuah ruangan besar (aula)  berarsitektur China yang juga berfungsi sebagai pembatas dari satu zona ke zona berikutnya. Maka pada lapisan kelima ini terlihat berbeda, di sisi kanan dan kiri zona ini  terdapat bangunan-bangunan yang merupakan fasilitas kamar sebagai tempat tinggal dan fasilitas lainnya bagi pegawai-pegawai istana yang bertugas untuk memenuhi seluruh kebutuhan kaisar dan keluarganya.



Bangunan yang terdapat di sisi kanan dan kiri di zona kelima



Keenam, merupakan kompleks istana raja

Zona ini merupakan kawasan tempat tinggal bagi pembesar-pembesar istana lengkap dengan fasilitas pendukungnya. Di dalam kawasan ini juga terdapat 3.000 buah kamar yang diperuntukan untuk selir kaisar. Wow ...  sulit dibayangnya



Alex, pemandu tour 



Ketujuh, kantor istana


Di zona ketujuh ini merupakan kawasan yang diperuntukan sebagai pusat perkantoran di istana Forbidden city. Sayangnya saya tidak bisa mengeksplore lebih lama di zona ini, mengingat keterbatasan waktu.











Kedelapan, Ruangan peristirahatan raja

Kawasan terakhir di forbidden city ini adalah kediaman raja dan permaisuri yang terletak dibagian paling akhir jika kita memasuki komplek istana ini dari alun-alun Tian An Men. Kawasan ini sangat luas dan indah yang dilengkapi dengan taman-taman.

Kesembilan, Ruangan untuk permaisui dan perpustakaan






 












Setelah melewati zona yang kesembilan ini, saya dan rombongan keluar dari komplek istana Forbidden City. Komplek istana ini dipagari oleh tembok kokoh yang tinggi dan kolam yang airnya terlihat membeku karena pada saat itu Beijing sedang musim dingin.



 Tembok pembatas komplek istana dan air kolam yang membeku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar