Puasa terasa berat bagi orang tidak biasa melakukannya. Makanya sering kita melihat remaja bahkan orang dewasa yang sudah semestinya berpuasa di bulan Ramadan namun justru tidak berpuasa dengan seribu satu macam alasan. Salah satu alasan klasik yang sering kali kita dengar adalah tidak bisa berpuasa karena sakit maag.
Namun tidak demikian dengan para keponakan saya ini, meskipun masih berusia sangat belia tetapi mereka sudah mulai belajar melaksanakan rukun islam yang ke tiga yaitu berpuasa. Kemampuan seseorang untuk puasa merupakan faktor kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil di lingkungan keluarga. Jadi menurut saya salah satu faktor yang menyebabkan puasa bisa dilakukan adalah karena kebiasaan. Yah .... alah bisa karena biasa.
Beberapa waktu lalu saat mengunjungi adik di Pekanbaru, saya berkesempatan untuk melakukan ibadah puasa bersama-sama dengan keponakan-keponakan. Saya tiba di Pekanbaru pada hari Jumat pukul 11.00 siang. Udara terasa sangat panas, membuat enggan rasanya berlama-lama di luar ruangan, namun kami harus terlebih dahulu menjeput keponakan di sekolahnya baru bisa kembali ke rumah adik saya yang terletak di Komp. Pondok Mutiara.
Namun tidak demikian dengan para keponakan saya ini, meskipun masih berusia sangat belia tetapi mereka sudah mulai belajar melaksanakan rukun islam yang ke tiga yaitu berpuasa. Kemampuan seseorang untuk puasa merupakan faktor kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil di lingkungan keluarga. Jadi menurut saya salah satu faktor yang menyebabkan puasa bisa dilakukan adalah karena kebiasaan. Yah .... alah bisa karena biasa.
Beberapa waktu lalu saat mengunjungi adik di Pekanbaru, saya berkesempatan untuk melakukan ibadah puasa bersama-sama dengan keponakan-keponakan. Saya tiba di Pekanbaru pada hari Jumat pukul 11.00 siang. Udara terasa sangat panas, membuat enggan rasanya berlama-lama di luar ruangan, namun kami harus terlebih dahulu menjeput keponakan di sekolahnya baru bisa kembali ke rumah adik saya yang terletak di Komp. Pondok Mutiara.
Saat berada di mobil menuju sekolah Dharma Yudha, keponakan saya yang paling kecil yang berumur 5 tahun, Alysa Zhafirah Sakinah bertanya pada mamanya "Ma, sudah jam berapa? Icha buka puasa ya." tanyanya dengan suara khasnya yang lembut.
"Sebentar lagi ya , kira-kira 10 menit lagi saja, sabar ya." jawab adik saya. Saat itu jam masih menunjukkan pukul 11.50 menit dan adik saya terus mengajak sang anak ngobrol-ngobrol sebagai bentuk pengalihan dari keinginan anaknya untuk berbuka. Kalau sedang berada di rumah biasanya Icha di ajak bermain supaya dia lupa waktu.
Pada saat jam telah menunjukkan pukul 12.00 siang, adik saya dengan gayanya sedikit lebay akhirnya mengizinkan ponakan saya untuk berbuka. Begini katanya "Alhamdulillah ya, akhirnya sampai juga jam 12.00, nah sekarang Icha sudah bisa berbuka, hebat anak mama." tuturnya sambil membimbing si anak untuk membaca doa berbuka puasa.
Sebenarnya sudah sering saya protes dan meminta agar adik saya tidak terlalu mewajibkan ponakan saya ini berpuasa. Hal ini mengingat usianya masih 5 tahun dan berperawakan rada halus (kurus). Namun dia meyakinkan saya bahwa Icha ini sanggup untuk puasa setengah hari, wajah dan kondisinya tetap terlihat segar meski sedang berpuasa. Meski sudah diyakinkan sedemikian rupa, saya tetap merasa tidak tega.
Menanamkan kebiasaan berpuasa sejak usia dini juga telah dilakukan adik saya pada kedua anak lainnya yaitu pada putri sulungnya Farah Mufidah dan jagoan ciliknya M. Ivan Adiansyah Ramzi. Keduanya telah dibiasakan berpuasa sejak umur 5 tahun meskipun masih setengah hari. Sudah dibiasakan untuk bangun di pagi buta untuk merasakan suasana sahur, seringkali ponakan-ponakan saya ini harus disulangi karena mereka masih terkantuk-kantuk. Pada umur 6 tahun Farah dan Ivan sudah bisa ikut berpuasa sehari penuh. Tetapi ada juga saat-saat mereka tidak bisa berpuasa disebabkan sakit.
Saat sempat sahur bareng keluarganya, saya melihat Icha belum bisa sahur bareng di meja makan tapi adik saya yang menyulanginya makan di kamar dan kemudian memberinya susu. Sedangkan Farah (11 tahun) dan Ivan (9 tahun) sudah bisa makan sahur bersama, namun kadang Ivan masih sering nangis kalau dibangunkan untuk makan sahur karena masih merasa ngantuk.
Inilah profil keponakan-keponakan saya yang cantik-cantik dan ganteng. Semoga mereka selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah swt. Semoga mereka kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Amin
Farah Mufidah
Baru berulang tahun yang ke 11 pada tanggal 21 Juni yang lalu
Saat ini bersekolah di Dharma Yudha Pekanbaru, kelas 7
Si cantik ini pada umur 5 tahun masih berpuasa setengah hari
Alhamdulillah, pada umur 6 tahun sudah berpuasa sehari penuh
M. Ivan Adiansyah Ramzi
Si ganteng yang sedikit mellow ini berusia 9 tahun
Ivan juga bersekolah di Dharma Yudha Pekanbaru, kelas 5 SD
Mulai berpuasa pada umur 5 tahun, meski hanya setengah hari
Alhamdulillah, pada umur 6 tahun sudah bisa berpuasa sehari penuh
Namun kalau sedang berpuasa sering kelihatan rada lemas
Semangat terus ya .....
Alysa Zhafirah Sakinah
Si hitam manis yang pede ini masih berumur 5 tahun
Saat ini masih bersekolah di TK dan sudah mulai berpuasa setengah hari
Hari minggu kemarin Icha sudah bisa puasa sehari penuh
Selalu kelihatan segar meski sedang berpuasa
Pada saat jam telah menunjukkan pukul 12.00 siang, adik saya dengan gayanya sedikit lebay akhirnya mengizinkan ponakan saya untuk berbuka. Begini katanya "Alhamdulillah ya, akhirnya sampai juga jam 12.00, nah sekarang Icha sudah bisa berbuka, hebat anak mama." tuturnya sambil membimbing si anak untuk membaca doa berbuka puasa.
Sebenarnya sudah sering saya protes dan meminta agar adik saya tidak terlalu mewajibkan ponakan saya ini berpuasa. Hal ini mengingat usianya masih 5 tahun dan berperawakan rada halus (kurus). Namun dia meyakinkan saya bahwa Icha ini sanggup untuk puasa setengah hari, wajah dan kondisinya tetap terlihat segar meski sedang berpuasa. Meski sudah diyakinkan sedemikian rupa, saya tetap merasa tidak tega.
Menanamkan kebiasaan berpuasa sejak usia dini juga telah dilakukan adik saya pada kedua anak lainnya yaitu pada putri sulungnya Farah Mufidah dan jagoan ciliknya M. Ivan Adiansyah Ramzi. Keduanya telah dibiasakan berpuasa sejak umur 5 tahun meskipun masih setengah hari. Sudah dibiasakan untuk bangun di pagi buta untuk merasakan suasana sahur, seringkali ponakan-ponakan saya ini harus disulangi karena mereka masih terkantuk-kantuk. Pada umur 6 tahun Farah dan Ivan sudah bisa ikut berpuasa sehari penuh. Tetapi ada juga saat-saat mereka tidak bisa berpuasa disebabkan sakit.
Saat sempat sahur bareng keluarganya, saya melihat Icha belum bisa sahur bareng di meja makan tapi adik saya yang menyulanginya makan di kamar dan kemudian memberinya susu. Sedangkan Farah (11 tahun) dan Ivan (9 tahun) sudah bisa makan sahur bersama, namun kadang Ivan masih sering nangis kalau dibangunkan untuk makan sahur karena masih merasa ngantuk.
Inilah profil keponakan-keponakan saya yang cantik-cantik dan ganteng. Semoga mereka selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah swt. Semoga mereka kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Amin
Farah Mufidah
Baru berulang tahun yang ke 11 pada tanggal 21 Juni yang lalu
Saat ini bersekolah di Dharma Yudha Pekanbaru, kelas 7
Si cantik ini pada umur 5 tahun masih berpuasa setengah hari
Alhamdulillah, pada umur 6 tahun sudah berpuasa sehari penuh
Farah Mufidah |
M. Ivan Adiansyah Ramzi
Si ganteng yang sedikit mellow ini berusia 9 tahun
Ivan juga bersekolah di Dharma Yudha Pekanbaru, kelas 5 SD
Mulai berpuasa pada umur 5 tahun, meski hanya setengah hari
Alhamdulillah, pada umur 6 tahun sudah bisa berpuasa sehari penuh
Namun kalau sedang berpuasa sering kelihatan rada lemas
Semangat terus ya .....
M. Ivan Adiansyah Ramzi |
Alysa Zhafirah Sakinah
Si hitam manis yang pede ini masih berumur 5 tahun
Saat ini masih bersekolah di TK dan sudah mulai berpuasa setengah hari
Hari minggu kemarin Icha sudah bisa puasa sehari penuh
Selalu kelihatan segar meski sedang berpuasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar