Sejak mengenal snorkeling, saya sangat terkagum-kagum dengan dunia bawah laut. Snorkeling pertama saya tahun 1999 di Tanjung Aan Lombok, yang lebih dikenal dengan "pantai kuta" nya Lombok. Rasanya luar biasa saat bisa melihat keindahan biota bawah laut terutama menikmati keindahan karang dan ikan-ikan yang berwarna-warni. Ada sensasi yang berbeda tatkala ikan-ikan menggigit tangan saya pada saat sedang memberikan roti sebagai makanan ikan-ikan tersebut.
Setelah snorkeling pertama itu, dalam setiap liburan yang mengarah ke pantai atau dalam kondisi tugas ke daerah yang mempunyai laut indah untuk ber-snorkeling, selalu saya berupaya untuk memuaskan hobi baru terhadap keindahan bawah laut.
Pada saat berada di Bali untuk
keperluan tugas kantor, saya menyempatkan diri untuk mengikuti half day
tour ke Pulau Lembongan. Paket tour tersebut termasuk komplit karena
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu sea walker, snorkeling, banana
boat, bermain kano dan bersepeda keliling pulau, plus sebuah foto saat
berada di dasar laut dan tentu saja termasuk makan siang di pulau
Lembongan. Namun yang menarik hati dan membuat saya penasaran untuk
mengambil paket ini adalah "sea walker" , kegiatan dimana kita bisa
berjalan-jalan di dasar laut meskipun hanya pada kedalaman tertentu.
Selama ini saya cuma bisa melihat para turis "ber-sea walker ria " di Pulau Bali hanya dari tayangan televisi. Sudah lama banget pengen bisa merasakan sendiri sensasi berjalan-jalan di dasar laut dan bercanda dengan ikan-ikan cantik. Saat punya kesempatan seperti ini, akhirnya mimpi saya pun menjadi kenyataan.
Inilah kisah perjalanan saya........
Jumat, 22 Juni 2012 pukul 08.00 pagi waktu setempat, saya dijeput supir
pengelola tour di Legian tempat saya menginap. Selanjutnya kami menuju
ke Sanur tepatnya di Hyatt Hotel untuk menjeput dua orang tamu yang
berkebangsaan Jepang untuk bergabung dengan saya. Mobil kembali meluncur ke Inna Hotel, Sanur yang merupakan tempat base camp bagi para peserta yang mengikuti paket tour ini sebelum menuju ke Pulau Lembongan. Sesampainya di sebuah restro belakang hotel yang menghadap ke pantai, saya disambut oleh petugas tour dan diberikan formulir pernyataan yang harus ditanda tangani dan tentu saya harus menyelesaikan pembayaran paket tour tersebut.
Setelah proses administrasi selesai, akhirnya rombongan kami yang berjumlah 15 orang pun berangkat dengan menggunakan kapal jet kecil dari pantai Sanur menuju Pulau Lembongan. Hanya memerlukan waktu 30 menit untuk sampai ke Pulau Lembongan. Namun karena kapal dipacu dengan kecepatan penuh membuat saya dan juga penumpang lainnya merasa jantungan saat kapal terasa seperti terbang diatas ombak di tengah laut.
Rasanya cemas juga saat berada di tengah lautan yang tak bertepi, takut terjadi sesuatu, namun begitu dari kejauhan mulai terlihat daratan, perasaan lega pun muncul. Pulau Lembongan sudah dipelupuk mata dan senyum saya dan penumpang lainnya pun mengembang. Dan petualangan sesungguhnya pun telah menanti.
Pemandangan dari Resto tempat kami makan siang |
Kepala masih terasa pusing akibat goncangan ombak selama di laut, namun sesuai dengan instruksi pemandu sewaktu berada di kapal kami harus segera bergegas berganti pakaian dan menyimpan barang-barang di locker yang telah disediakan. Dengan kapal yang sama kami bergerak kembali ke sebuah ponton yang tidak begitu jauh dari pantai, dari ponton itulah semua aktifitas "sea walker" dan snorkeling akan kami lakukan.
Sesampainya di ponton kami harus menunggu giliran terlebih dahulu karena masih banyak turis yang telah terlebih dahulu berada di ponton ini. Sambil menunggu, pemandu memberikan breifing tentang apa-apa saja yang harus saya lakukan. Penjelasan dilakukan dalam bahasa Indonesia khusus buat saya , bahasa Inggris untuk family group turis dari Singapur dan dalam bahasa Jepang untuk sepasang turis muda dari Jepang.
Ada beberapa informasi penting yang diberikan si pemandu yaitu :
- Kedalaman laut tempat lokasi untuk kegiatan sea walker berada sekitar 5 meter dari permukaan laut (ponton).
- Masalah yang sering muncul saat akan menuruni tangga atau pada saat berada di dasar laut adalah telinga akan berisi udara yang membuat rasa tidak nyaman. Cara mengatasinya dengan memasukkan tangan kedalam helm, lalu tekan hidung dan hembuskan agar udara yang berada ditelinga keluar.
- Masing-masing peserta akan dipandu oleh seorang instruktur selama dalam proses turun dan selama berada di dasar laut
- Kegiatan di dasar laut akan berlangsung selama 20 menit termasuk pengambilan foto-foto saat memberi makan ikan
- Dimohon untuk menenangkan diri, jangan panik
- Tidak ada komunikasi saat berada di dalam laut, yang ada hanya isyarat tangan seperti :
- tangan dalam posisi punggung tangan di atas, digerakkan ke kiri dan ke kanan tandanya dalam masalah dan kita minta waktu berhenti
- Jari jempol di arahkan ke atas sebagai tanda kita ingin naik kembali ke atas ponton
- Jari jempol ke kiri tanda belok kiri
- Jari jempol ke kanan sebagai tanda belok ke kanan
Setelah mendengar instruksi dari pemandu dan sambil menunggu giliran saya memperhatikan seluruh aktifitas di atas ponton dan cara-cara pemandu mempersiapkan peserta untuk turun ke dasar laut. Hanya ada tiga peralatan yang digunakan peserta untuk melakukan kegiatan ini :
- Ikat pinggang yang mempunyai lempengan besi pemberat yang disesuaikan dengan berat tubuh peserta. Untuk anak-anak biasanya besinya dikurangi dan untuk peserta yang mempunyai bobot tubuh yang rada gemuk maka besi pemberat ini ditambah untuk memudahkan proses peserta tenggelam ke dasar laut. Besi ini mempunyai lubang ditengahnya sehingga mudah untuk ditambah ataupun dikurangi kedalam ikat pinggang.
- Sepatu karet yang sangat lembut dan lentur.
- Helm yang mempunyai kabel, helm ini sangat berat dan rada longgar sehingga kita bisa memasukkan tangan kedalamnya.
Peserta terlebih dahulu dilengkapi dengan peralatan yang telah disediakan, setelah memakai sepatu dan ikat pinggang yang telah disesuaikan dengan bobot tubuh, peserta akan diarahkan ke tangga di tepi ponton yang menuju kedasar laut. Lalu peserta akan dipakaian helm yang mempunyai kabel. Sambil menuruni tangga, dari atas ponton instruktur akan melepaskan kabel secara perlahan hingga peserta berada di dasar laut, semua kegiatan diawasi oleh instruktur mulai dari proses turun hingga ke dasar laut.
Macam-macam ekspresi peserta saat akan memulai proses turun dari tangga menuju dasar laut, seorang ibu muda dari Singapur dari awal rada panik dan begitu berada ditangga dan sebagian tubuhnya berada diair langsung teriak "It's cool." Saya senyum-senyum aja liatnya sambil dalam hati membathin "ya dingin lah, namanya juga di dalam air."
Ada juga seorang anak yang akhirnya tidak jadi turun karena sewaktu di tangga terlihat sangat panik dan tidak bisa menguasai diri lagi. Akhirnya anak perempuan tersebut batal turun ke dasar laut dan membuka kembali peralatan yang telah dipakainya.
Yang terjadi pada saya lain lagi, walaupun sudah berusaha menenangkan diri tapi tetap saja instruktur dapat melihat rona ketegangan diwajah saya. Sebenarnya ada rasa takut dihati, namun keinginan saya yang sangat kuat untuk mencoba sea walker ini berhasil memupuskan rasa takut saya.
Akhirnya giliran saya pun tiba, setelah berdoa dan berusaha rileks, saya pun memulai proses dengan menuruni tangga dengan panduan instruktur. Namun baru beberapa anak tangga yang saya lalui, tiba-tiba telinga saya terasa sakit dan sayapun memberi aba-aba dengan menggerakkan tangan ke kanan ke kiri. Ada dua kali saya mengalami hal tersebut, namun saya berusaha tenang dengan memasukkan tangan ke dalam helm, menekan hidung sambil menghembusnya. Akhirnya telinga saya terasa nyaman kembali dan saya bisa kembali melanjutkan menuruni tangga menuju dasar laut.
Ada kegembiraan dan rasa takjub akan ciptaan Allah saat menikmati keindahan bawah laut di Pulau Lembongan ini. Ikan-ikan yang berwarna-warni berebut makanan yang sudah dipersiapkan oleh instrukur yang disimpan di dalam botol aqua. Seperti mimpi rasanya bisa berjalan-jalan di dasar laut, luar biasa senangnya.
Maka tatkala instruktur memberi aba-aba tangan dengan jempol ke atas, artinya saya harus mengakhiri jalan-jalan ini dan saya harus naik kembali ke atas ponton. Ada rasa kecewa karena belum puas menikmati keindahan bawah laut yang terpampang di depan mata saya saat itu.
Akhirnya sayapun kembali menuju tangga dan bergerak menaiki tangga menuju ponton. Kenangan yang tak akan terlupakan.
Di bawah ini merupakan hasil dokumentasi kegiatan saya selama berada di dasar laut. Selamat menikmati foto-fotonya ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar