Kamis, 07 Juni 2012

Gerbong Kereta Khusus Untuk Wanita





Selasa siang  yang lalu setelah menyelesaikan  urusan kantor di salah satu instansi disekitar  stasiun kereta Kalibata Jakarta, saya mencoba untuk menggunakan moda transportasi kereta api menuju stasiun Kota. Kereta api bukan  alat transporastasi yang lazim saya gunakan mengingat saya berasal dari daerah yang tentu saja tidak memiliki fasilitas transportasi kereta api yang digunakan untuk jalur dalam kota. 

Setelah memasuki stasiun kereta Kalibata, saya pun membeli karcis kereta komuter seharga Rp. 6.000 ,-  yang sudah dilengkapi AC. Memasuki peron petugas melubangi karcis dan saya pun berbaur duduk dengan calon penumpang lainnya di stasiun tesebut. Ini bukan pengalaman pertama saya naik kereta api di Jakarta namun setelah belasan tahun tentu banyak sekali perubahan yang terjadi.


Belum berapa lama menunggu sambil memperhatikan pengamen yang menyanyikan lagu "Mau dibawa kemana" nya Armada, tiba-tiba melintas kereta api yang pada kedua ujung gerbongnya terdapat tulisan " Kereta Khusus Wanita " dengan warna pink  yang lembut. Sambil menunggu sayapun mencoba bertanya pada penumpang di sebelah saya tentang kondisi kereta api sekarang dan tentunya  sekalian mencari informasi tentang kereta mana yang harus saya naiki untuk menuju stasiun kota.   Ternyata saat ini pemerintah sudah memberikan perhatian khusus bagi kenyamanan penumpang wanita di kereta api. Sebuah kebijakan yang sangat mengakomodir hak-hak wanita.

Setelah kereta yang saya tunggu akhirnya tiba, sayapun berupaya untuk menaiki gerbong yang memang khusus diperuntukkan bagi wanita, yaitu gerbong pertama dan gerbong terakhir. Namun seperti hasil obrolan saya dengan calon penumpang saat menunggu tadi, memang masih ada saja beberapa orang penumpang kereta berjenis kelamin "laki-laki" yang nyasar berada di gerbong khusus wanita tersebut. 

Berada di gerbong khusus wanita   terasa lebih nyaman meskipun tetap berada dalam kondisi yang berdesakan.  Hati berasa lebih tenang karena tidak lagi harus berdesakan dengan laki-laki yang sudah pasti membuat  perasaan  risih dan tidak nyaman. Rasa was was juga berkurang dari kemungkinan kejahatan yang biasanya dilakukan oleh penumpang laki-laki. Meskipun tetap tidak menutup kemungkinan  bahwa wanita juga bisa melakukan hal tersebut. Semoga pemerintah tetap meningkatkan keperduliannya  pada pemenuhan kenyamanan hak-hak wanita dalam menggunakan  fasilitas umum di bidang lainnya.

Namun yang tetap menjadi keprihatinan saya adalah masalah kebersihan di dalam kereta, sampah terlihat dimana-mana. Meskipun setelah penumpang banyak yang turun dan kondisi gerbong kereta lebih lenggang, ada petugas kebersihan yang menyapu lantai gerbong. Tetapi alangkah lebih baiknya penumpang ikut membantu untuk tetap menjaga kebersihan di dalam kereta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar