Jumat, 24 Februari 2012

Serba-Serbi Sepanjang Perjalanan di Beijing

Lain lubuk lain belalang, itulah pepatah yang selalu saya ingat   ketika melakukan  perjalanan ke suatu negara/kota yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya

Dizaman canggih sekarang berbagai informasi mudah diperoleh melalui internet atau dapat juga dari pengalaman teman, kerabat yang telah terlebih dahulu mengunjungi negara/kota tersebut. Informasi tentang negara/kota yang akan dikunjungi  sangat penting untuk memudahkan kita dalam proses adaptasi dan untuk memperlancar perjalanan.

Ada beberapa catatan dan tips yang ingin saya bagikan yang sempat saya  catat sepanjang perjalanan saya ke Beijing pada akhir Febuari 2012 yang masih dalam suasana akhir musim dingin, sebagian catatan ini merupakan info yang disampaikan oleh pemandu tour .
  • Kota Beijing mengalami empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, musim semi. Pastikan anda membawa pakaian yang sesuai dengan musimnya, akan sangat merepotkan jika pada musim dingin kita tidak membawa  jaket winter, sarung tangan dan perlengkapan untuk musim dingin lainnya.
  • Pada musim dingin biasanya masyarakat di Beijing hanya mandi 2-3 hari sekali bahkan ada yang sampai 5 hari baru mandi. Kebiasaan ini sudah tentu sangat aneh bagi kita yang berasal dari negeri tropis. Menurut Alex pemandu kami, kalau terlalu sering mandi akan menghilangkan minyak yang berada di permukaan kulit kita, minyak tersebut diperlukan untuk melindungi kulit.
  • Sebaiknya membawa mata uang Yuan saat berkunjung ke Beijing, US Dollar tidak terlalu disukai di Beijing karena harganya tidak stabil. Jika menukar US $ minimal 500, jika dibawah nominal tersebut akan dikenai biaya charge sebesar 2 %. 
  • Di Beijing banyak beredar uang palsu, terutama jika kita membeli barang cenderamata yang ditawarkan pedagang asongan di kaki lima. Biasanya mereka akan memberi  uang kembalian   dengan uang palsu. Beberapa teman saya mendapat kembalian uang palsu dalam nominal 10 yuan dan 20 yuan.
  • Persediaan air di Beijing sangat terbatas, hal itu membuat semua WC umum tidak menyediakan air untuk membilas dan hanya menyediakan tissue, bagi kita yang berasal dari Indonesia sulit menyesuaikan dengan budaya dan kebiasaan tersebut. Sebaiknya selalu sediakan botol air mineral kosong, isi botol dengan air dari wastafel saat akan menggunakan WC umum.
  • Meskipun China memproduksi Mocin (Motor China), namun kita tidak akan melihat motor-motor China tersebut di jalanan kota Beijing maupun kota-kota besar lainnya. Kebijakan Pemerintah China melarang dan membatasi motor digunakan di China, motor hanya boleh digunakan di luar kota dan hanya dalam jumlah yang sangat terbatas. Hal ini membuat lalu lintas di Beijing sangat rapi dan tertib, tidak ada kemacatan yang disebabkan oleh motor yang berseliweran.
    • Bagi yang hobi belanja, jika belanja di pasar atau mall yang membolehkan kita untuk menawar harus berani dan tega untuk menawar harga yang diberikan oleh penjual. Pemandu kami memberikan tips kalau kita harus berani menawar antara 10 % sampai dengan 90 % dari harga yang diajukan. Hal ini terbukti, teman saya berhasil membeli sebuah tas seharga 100 Yuan saja, padahal harga yang ditawarkan sebelumnya seharga 1.500 Yuan. Harga yang fantastis ....
    • Penjual atau pramuniaga di mall biasanya menjual dengan cara ngotot dan agak setengah memaksa , proses tawar menawar kerap kali berlangsung alot, karena mereka bolak balik memanggil tapi bukan menyetujui tapi malah meminta untuk menaikkan harga lagi. Seringkali salah seorang dari pramuniaga bertugas untuk mencegah kita agar tidak beranjak dari toko mereka, bahkan dengan cara menarik-narik tangan kita.   
    • Di Beijing banyak terdapat mesjid dan restoran muslim, bahkan ada satu restoran muslim yang menyediakan bebek panggang peking  (Peking Roasted Duck) yang sangat khas dan terkenal itu. 
    • Mengakses internet rada sulit di Beijing karena pemerintah melakukan pembatasan terhadap internet. Di hotel tempat saya menginap terdapat jaringan wifi tetapi sangat sulit diakses, selama empat malam menginap baru sekali saya berhasil menggunakan wifi yang disediakan.
    • Karena saya  ke Beijing melalui biro perjalanan, maka dalam itenary perjalanan selain obyek wisata yang wajib dikunjungi selalu saja diselipkan kunjungan ke tempat penjualan cenderamata, teh china, obat-obatan dan lain-lain. Pada saat kunjungan kami ke Chinese Traditional Medicine Center untuk melakukan foot massage, awalnya kami mengira hanya akan foot massage saja. Ehh... ternyata mereka juga melakukan pemeriksaan  kesehatan terhadap semua peserta tour dan ujung-ujungnya sudah tentu penjualan obat-obatan china yang rekomendasikan sesuai penyakit yang kita derita sesuai diagnosa singkat ala mereka. Hebatnya mereka juga menyediakan penterjemah yang mahir berbahasa Indonesia. Ada beberapa orang yang terkena perangkap mereka dan membeli obat-obatan dengan harga jutaan rupiah. 
    • Selamat menikmati perjalanan.
     Great Wall




        Tidak ada komentar:

        Posting Komentar