Desember tahun lalu, saya berkesempatan mengikuti acara wisuda adik sepupu yang baru saja menyelesaikan kuliah S1 di kota kami. Setiap calon wisudawan/ti diberi selembar undangan kepada orangtua yang berlaku untuk dua orang. Berhubung orangtua laki-laki (bapak) dari adik saya ini telah meningggal dan karena dalam keseharian saya salah satu yang cukup dekat dengan sepupu saya ini maka saya diajak mewakili keluarga menemani tante saya.
Seperti biasa menghadiri acara wisuda membutuhkan kesabaran bagi undangan karena lamanya prosesi acara berlangsung tetapi tentu saja sangat mendebarkan, membahagiakan dan membanggakan bagi yang diwisuda dan keluarganya. Acara wisuda dimulai pukul 8 pagi, Saya tetap bersabar mengikuti satu persatu acara yang diselingi dengan beberapa kali keluar masuk toilet, beberapa kali keluar masuk ruang acara karena pinggang pegal akibat capek duduk terus menerus dan beberapa kali juga keluar ruangan acara karena harus menjawab telepon masuk dan tidak mungkin untuk ngobrol di telepon pada ruangan yang sangat berisik seperti itu.
Setelah mendengar nama adik saya dipanggil " Nova Yolanda Sari " yang kemudian tampil dipanggung, hati saya senang, bangga dan akhirnya lega, berarti acara sudah hampir selesai ... hehehehe, nggak niat banget ya. Ketika saya melirik ke sebelah, terlihat tante saya terharu dan menitikan air mata melihat anak semata wayang yang dibesarkannya seorang diri sejak om saya meninggal tahun 2004 telah menjadi sarjana. Saya bisa memaklumi perasaan itu, sangat besar harapan tante saya terhadap adik saya yang cantik ini. Benar lho, adik saya yang satu ini cantik, kalo gak percaya lihat foto dibawah ini...
Nova Yolanda Sari |
Akhirnya prosesi wisudapun selesai pada pukul 1 siang. Tapi seperti biasa juga, kemacetan selalu menjadi pendamping setia disetiap adanya ada hajatan atau keramaian. Perlu satu jam bagi kami untuk bisa keluar dari kemacetan akibat pengaturan parkir mobil yang tidak jelas.
Acara selanjutnya, sudah pasti bisa ditebak, foto wisuda di studio foto terkenal. Kalau yang namanya studio foto terkenal sudah pasti banyak peminat yang pengen berfoto disana apalagi ini momen penting, terpaksa harus ngantri lagi. Untung di mobil saya sudah sempat makan nasi kotak jatah , kalo gak mungkin saya bisa pingsan, karena buru-buru saya gak sempat sarapan pagi.
Pada saat inilah saya mulai melihat adanya rekayasa sejarah keluarga. Begini ceritanya, adik saya ini sangat ingin punya foto keluarga yang mungkin dulu belum sempat terpikir untuk berfoto bersama. Saat momen foto wisuda ini, nova (nama panggilan adik saya ini) ingin foto bapaknya di tempel dengan posisi disebelah ibunya, jadi kelihatan sepertinyanya mereka berfoto bertiga. Dalam kondisi teknologi yang sudah sangat canggih ini mengkondisikan hal seperti itu merupakan hal kecil dan sangat mudah dilakukan. Mungkin saja adik saya ini terinspirasi dengan artis Raffi Ahmad yang juga melakukan hal yang sama, menempelkan foto ayahnya .
Saat itu saya hanya senyum-senyum saja mendengar permintaannya ke petugas studio foto, selanjutnya disepanjang perjalanan menuju rumah saya mengolok-mengolok nova dan sambil senyum2 mengatakan bahwa ini merupakan rekayasa sejarah. "Masak sih orang yang sudah meningal tahun 2004, masih bisa berfoto lagi tahun 2011". Sambil mesem-mesem nova menjawab " Ah, kakak ini, kan cuma buat kenang2an aja supaya ada foto bertiga sama bapak". Sebenarnya saya paham dan menangkap sinyal itu hanyalah kerinduan seorang anak terhadap bapaknya. Haah ... apalah yang tidak bisa direkayasa dengan teknologi canggih sekarang ini, yang lebih gawat dari itu saja sudah banyak beredar di internet.
Foto sebelum diedit |
Beberapa waktu kemudian, saat saya sedang berkunjung kerumahnya dan melihat foto itu telah rapi dibingkai dan dipajang di dinding ruang tamu mereka, saya tetap mengolok-olok bahwa itu foto rekayasa sejarah dan pemutar-balikkan fakta sejarah.
Catatan : Akhir Januari 2012 si cantik nova, begitu saya biasa menyebutnya di facebook telah diterima bekerja di Bank BRI. Semoga keindahan dan kebahagian selalu menyertai hari-harinya kedepan. Love you sist .... Muuaacchhhh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar